1 Gunakan lensa fix 50mm atau di atasnya, atau gunakan lensa yang memiliki focal yang panjang seperti lensa tele. 2. Jangan memilih latar belakang (background) yang polos atau kurang memiliki corak. Sebaliknya pilih background yang ramai penuh warna dan corak. Bila Anda memotret diluar ruangan maka bisa dengan memilih pepohon, dedaunan, atau
- Kamu punya lensa 50mm? Pasti beli buat bisa motret mba model kan? Biar bisa bokeh-bokeh-an.. Udah mengaku saja.. heheh.. Membuat foto dengan menggunakan lensa 50mm itu cukup mudah kok. Kalau mau dapat hasil yang lebih baik, kamu harus tahu trik-trik menggunakannya. Nah kali ini saya mau coba share bagaimana sih cara memaksimalkan foto model kamu biar lebih bagus hasilnya dan instagramable. Dengan alasan memotret menggunakan lensa kit 18-55 sudah membosankan, maka pada umumnya untuk melakukan foto model murah meriah kita bisa menggunakan lensa fix, seperti fix 50mm, fix 85mm, atau fix 135mm. Nah ketiga lensa itu disebut lensa untuk foto model sebab memiliki karakter bokeh dan dof yang berbeda-beda. Buat kamu yang memiliki lensa 50mm, ini beberapa poin yang harus kamu perhatikan sebelum memotret model menggunakan lensa 50mm. 1. Selalu gunakan bukaan terbesar pada lensa fix 50mm yang anda pakai sumber foto Hal pertama adalah kamu harus selalu menggunakan bukaan terbesar. Kemampuan maksimal lensa fix sebenarnya ada pada bukaan terbesarnya. Misalnya kamu punya lensa fix 50mm dengan f/ maka gunakan selalu f/ nya. Itu akan membuat foto kamu memiliki dimensi yang sangat bagus, selain itu dof yang didapat juga sempit tapi memimliki bokeh yang bagus. 2. Ketahui dof dari lensa kamu Berhubungan dengan yang di atas, dof sangat berkaitan dengan berapa f yang digunakan. Semakin besar bukaan kamu, semakin sempit dof yang dihasilkan fotomu. Misalnya. Kamu memotret model di depan kamu dengan f/ yang muncul di kamera kamu wajah model sampai ke dada misalnya, maka dof yang kamu dapat mungkin antara matanya sampai ke belakang rambutnya. Maka di bagian belakang nya sudah tidak fokus lagi. Jika kamu memotret model dengan pose yang extreme, maka kamu mesti memperhatikan hal ini dengan baik. 3. Ketahui karakter bokeh lensa kamu sumber foto Hal yang menarik dari lensa fix adalah karakter bokehnya. Berbagai lensa fix yang dijual di pasaran memiliki karekter bokeh yang berbeda-beda. Ada yang bokeh hancur, ada yang bokeh bulat-bulat, ada yang bokeh memutar/swirly, dan masih banyak lagi. Dengan memiliki lensa bokeh yang bagus maka foto kamu akan unik, model yang kamu foto pasti suka banget sama hasil foto kamu itu. Sebenarnya foto bokeh dengan lensa kit 18-55 juga bisa kamu lakukan, tapi untuk foto model hasilnya kurang maksimal. 4. Atur jarak kamu dengan model jangan terlalu dekat, jangan terlalu jauh sumber foto Nah jarak kita dengan model juga sangat mempengaruhi. Jika memang kamu mengejar bokeh, maka tidak ada salahnya kamu sedikit mendekat ke model, tapi jika tidak terlalu mengejar bokeh maka sebaiknya kamu bisa mundur sehingga keseluruhan tubuh model kelihatan. Tapi jangan melupakan tentang komposisi foto ya. 5. Selalu shot dengan angel yang lain dari yang lain sumber foto Yup, demi kreatifitas, seorang fotografer harus memiliki angle foto yang menarik. Jangan terpaku sama angle yang itu itu saja yang paling sering digunakan teman-teman kalian saat memotret. Usahakan untuk mengexplore angle foto sendiri. Kamu juga harus melihat si model itu lebih bagus dishot dari sisi mana, sebab model pasti punya angle foto favorit mereka, kamu juga bisa tanyakan ke mereka dari mana angle foto favorit mereka. 6. Shot dengan mode high/fine .jpg sumber foto Untuk hasil yang maksimal sebaiknya gunakan file raw pada kamera kamu. Namun jika kamu tidak menggunakan file raw karena memakan memori terlalu besar, sebaiknya gunakan resolusi tertinggi kamera kamu. Biasanya ditandai dengan file fine/high jpg. 7. Gunakan pencahayaan available, dan tambahkan sedikit artificial light sumber foto Jaman sekarang mengkombinasikan available dengan sedikit semburan flash sebagai artificial light dapat membuat foto makin berdimensi. Jika kamu punya flash dengan hss, maksimalkan itu, kamu bisa menggunakan f stop terbesar kamu sehingga mendapatkan dof yang menarik dan highlight sebagai fill in foto mu. 8. Jangan takut crop foto sumber foto Jika kamu punya ukuran foto yang besar, dan tidak suka dengan crop yang kamu ambil langsung dari kamera kamu, kamu bisa melakukan crop. Bebas saja, kamu bisa crop square, 2x3, 16x9, dan costum. Terserah kreativitas kamu. 9. Maksimalkan edit foto di photoshop atau lightroom. sumber foto Dan hal yang paling terakhir untuk memaksimalkan foto model dengan menggunakan lensa 50mm adalah gunakan tool software edit foto seperti photoshop atau lightroom. Kamu bisa menggunakan dodge dan burn, mengatur kotras dan mengkoreksi warna atau menambahkan filter pada foto model mu. Akhir kata Demikian tips memaksimalkan foto model dengan menggunakan lensa 50mm. Kesembilan tips di atas bisa kamu pakai bukan hanya untuk foto model, tapi untuk foto apapun. Dengan memahami alat yang kita punya maka hasil foto akan jauh lebih baik. Semoga tips ini bisa membuat foto kamu lebih bagus. Panjangfokus lensa (focal length) lensa ini berkisar 85 - 200 mm. Cukup panjang untuk anda memotret objek yang tidak terlalu dekat dengan anda, misalnya memotret secara candid anak-anak yang sedang bermain tanpa mengganggu permainan mereka, atau memotret candid fokus pada seorang penari diantara penari-penari lain. Beberapa hari terahkir ini, semenjak keracunan memotret malam dengan lensa fix, saya sempatkan mengubek-ubek internet untuk mencari solusi untuk mengatasi kendala exposure yang kurang begitu pas untuk memotret landscape di waktu malam atau memotret low light. Dengan kamera 450D saya, mempunyai beberapa keterbatasan. Antara lain adalah iso yang mentok di 1600. Itupun sebenarnya kalau menggunakan iso di atas 800 noise yang muncul sudah lumayan mengganggu. Tapi ya gimana lagi.. namanya juga sudah tehnologi cukup lama. Sehingga akhirnya saya cukup berpuas apabila hunting malam, terutama kalau mengabadikan bima sakti menggunakan 450D dan lensa 10-22 f/ ini dengan settingan mentok semua, iso mentok di 1600, bukaan mentok di f/3,5 Ada beberapa alternatif yang kemarin sempat saya pikirkan sebagai solusi memotret low light. Salah satunya adalah dengan mengupgrade bodi kamera dengan kamera yang lebih baru yang mempunyai kemampuan iso yang lebih tinggi. Sempat terpikir untuk mengambil 60D dengan pertimbangan sudah bisa sampai iso 6400 walau mungkin juga noise kalau dipaksakan di iso tertinggi tersebut. Tapi kemudian timbul keraguan karena menurut beberapa rumor, kamera 60D ini sudah saatnya memasuki fase 2 tahunan. Biasanya dalam perkembangan kamera dslr seperti canon ini setiap periode 2 tahun mereka mengeluarkan kamera pengganti yang mempunyai kemampuan yang lebih bagus dibanding pendahulunya. Terbukti untuk jajaran dslr entry levelnya canon sudah bertengger canon 650D menggantikan 600D. Nah, takutnya kalau saya upgrade kamera 60D sekarang, trus nanti tidak begitu lama keluar penggantinya dan semoga dengan harga yang tidak terpaut jauh tapi mempunyai tehnologi yang lebih baru kan sayang.. ya sudah keinginan upgrade body akhirnya saya tunda dulu.. Solusi memotret low light berikutnya adalah dengan menggunakan lensa yang mempunyai bukaan diafragma yang lebar fast lens. Ada beberapa alternatif yang sempat terpikir juga. Salah satunya adalah dengan menggunakan lensa-lensa manual jaman masih menggunakan kamera film dulu. Keuntungannya adalah sebagian besar lensa manual keluaran lama ini harga jualnya relatif murah. Tapi karena dslr canon menggunakan sistem mounting lensa yang baru EF atau EF-S sehingga lensa-lensa lama canon bermounting FD tidak bisa terpakai. Solusinya adalah dengan membeli adapter yang tepat. Tapi biasanya lensa-lensa lama ini diproduksi dibawah tahun 90-an sehingga untuk membeli lensa bekas nya musti rajin mencari yang masih bagus. Selain itu juga lensa ini adalah lensa manual fokus. Solusi memotret low light lainnya adalah membeli lensa fix sejuta umat canon canon 50mm f/1,8. Lensa berbody plastik ini mirip lensa mainan wkwkkwkw, bentuknya mungil, ringan, dan auto fokusnya agak berisik.. kemarin yang bikin saya keracunan padahal lensa fix pinjaman om Afghan puteh ini yang membuat saya berpikiran untuk mencari lensa bukaan lebar. Sempat dicoba untuk kondisi cahaya minim, tapi fokusnya kurang begitu cepat untuk kondisi minim cahaya. Untuk menggunakan manual fokus agak tidak bersahabat karena ring pengaturan manualnya yang pendek. Tapi dengan harga sekitar 800 ribu mendapatkan lensa bukaan f/ dan auto fokus. Hasilnya pun juga termasuk cukup tajam untuk lensa berharga di bawah satu juta ini. Sempat melirik beberapa lensa fix lain seperti canon 50 f/ kemudian sigma 30 f/ dan tidak sengaja ketemu beberapa review mengenai samyang 35 f/ Sebagian besar review memuji kinerja dan ketajaman hasilnya walau dibukaan terlebarnya. Kalaupun ada kekurangan biasanya di tidak adanya fasilitas auto fokus. OKay.. akhirnya saya putuskan untuk hunting lensa yang termasuk “murah” dibanding dengan lensa sejenis. Dan beberapa hari lalu akhirnya lensa idaman inipun mulai bertengger di 450D kesayangan. Siap untuk menemani hunting bima sakti minggu depan di Pulau Moyo nih kayaknya… Terlampir beberapa foto hasil Samyang 35 f/ Semua hanya di resize dari jpg keluaran kamera. Untuk sementara ini saya cukup puas dengan hasilnya. Tapi musti lebih banyak belajar lagi, terutama karena viewfinder 450D yang agak cukup menyulitkan untuk menentukan letak fokus apabila menggunakan bukaan terlebar yang sempit sekali DOF nya. Plus minus nya lensa Samyang 35 mm f/ Plus Harga termasuk cukup murah dibanding dengan lensa yang mempunyai spesifikasi sama Ketajaman yang cukup merata, bahkan di bukaan terbesar sekalipun Kualitas body yang cukup bagus Minusnya Hanya bisa manual fokus susah kalau buat motret ponakan yang tidak bisa diam D untuk review mengenai lensa samyang ini bisa juga dibaca di sini

Halpertama adalah kamu harus selalu menggunakan bukaan terbesar. Kemampuan maksimal lensa fix sebenarnya ada pada bukaan terbesarnya. Misalnya kamu punya lensa fix 50mm dengan f/1.4, maka gunakan selalu f/1.4 nya. Itu akan membuat foto kamu memiliki dimensi yang sangat bagus, selain itu dof yang didapat juga sempit tapi memimliki bokeh yang bagus.

Bagifotografer pemula yang dSLR Nikon pertamanya adalah kamera entry-level, seperti saya yang adalah pengguna Nikon D3100, mungkin akan bingung untuk memilih lensa kedua apa yang sebaiknya dibeli. Ini dengan catatan kamu sudah mengeksplorasi kegunaan kit lens 18-55mm f/ yang kamu punya. Kalau belum, jangan buru-buru cari lensa kedua

3 Sharpness. Perhatikan kualitas ketajaman lensa di diafragma terbesar, jarak dekat - jarak jauh, dan di seluruh area foto dari pojok ke pojok. 4. Auto Focus. Perhatikan kecepatan auto focus saat cahaya cukup dan saat cahaya minim. Jika sering memotret objek yang bergerak, carilah lensa dengan auto focus yang baik. 5.

Inisangat ideal digunakan untuk memotret makro dengan subjek yang 'pemalu' atau yang mungkin akan terganggu ketika kamu mendekat. Sayangnya, lensa ini berat dan mahal. Untuk fotografer pemula, direkomendasikan untuk menggunakan lensa makro dengan focal length antara 100mm hingga 150mm. Rekomendasi Lensa Makro yang Populer Digunakan
1EACz. 277 477 468 362 12 175 464 247 91

cara memotret landscape dengan lensa fix